Perihal Sebuah Pilihan

August 05, 2019 - By


Untukmu yang sedang terjebak dalam penantian. Mungkin saat ini kamu sedang keras kepala sekali berdoa agar dia yang kamu angankan segera diaminkan oleh Tuhan. Siang malam merapal kebaikan-kebaikan agar selalu dilimpahkan untuknya. Mereka-reka cerita bagaimana kelak ketika ada saja takdir ajaib yang menyatukanmu dengannya-suatu saat nanti.

Tapi, pernahkah kamu sebentar saja menengok? Bahwa ada yang berusaha hebat menarik perhatianmu di luar sana. Dengan suka rela mendoakanmu dalam lirih sujudnya. Merancang rencana-rencana untuk memberimu kehidupan yang layak lagi penuh suka cita.

Barangkali kamu sedang keras kepala berasumsi bahwa cinta sejati adalah menunggu. Tapi pernahkah kamu berpikir bahwa rasa-rasanya cinta sejati tak akan membiarkanmu menunggu terlalu lama. Terlebih dalam ketidakpastian yang hanya menambah sesak dadamu.

Barangkali berat bagimu menerima yang datang sebab hatimu telah tertawan pada hati yang selama ini kamu harapkan. Barangkali ia yang datang saat ini adalah ia yang mampu membawa kebaikan untukmu, dengan agamanya yang baik atau pribadinya yang indah. Juga barangkali, ia yang selama ini kamu minta mati-matian kepada-Nya juga sedang dipinta orang lain.

Maka, saat ini pilihannya ada padamu. Bertahan dengan keras kepalamu menanti ia yang tak pasti dan jelas-jelas mengabaikanmu? Atau, berdamai dengan takdir menerima yang hadir dan jelas-jelas mengharapkamu?

Tetap merapal dengan nama yang sama? Atau mulai melirihkan doamu -
"Tuhan, jika memang dia yang datang saat ini adalah yang terbaik untukku menurut-Mu, bantulah aku menjadi yang baik untuknya. Aamiin."


Sonil, 
Probolinggo, 5 Agustus 2019 / 19.12 waktu setempat

No comments:

Post a Comment

About me

Penyuka lampu kota. Tidak suka disuruh. Sayang ibu tapi lebih disayang ibu.