Untuk Lille yang periang


Salam sejahtera, Lille-ku sayang, Lille-ku yang periang. 

Maaf aku sedang tidak ingin menanyakan kabarmu sebagaimana aku beberapa tahun silam. Mengetahui bahwa diriku baik-baik saja - sekarang - tanpamu, tentu Tuhan juga pasti membuatmu baik-baik saja - tanpaku - sejak dulu. Maksudku, hei sudah ribuan hari terlewati dan kehidupan tetap berjalan sesuai mau-Nya. 

Lille, tidak ada alasan khusus aku menulis ini untukmu selain hanya aku yang sedang melihat kembali rak sisa ini dan menemukan "Lille" kembali. Meskipun pada kenyataannya Lille tidak pernah dan tidak akan pernah kembali. Aku sedang serius juga untuk ini. 

Bagaimana rumahmu yang baru? Aku tahu pada hari-hari dan bulan-bulan awal kau menempati rumah itu ada banyak hal yang sepertinya membuatmu tak betah berlama-lama tinggal. Tapi, kenyataan bahwa sampai hari ini - detik ini, kau tak ke mana-mana adalah jawaban dari pertanyaanku. Bahwa kau baik-baik saja di sana dan rumahmu telah berhasil menjadi rumah yang sebenarnya untuk Lille. 

Aku berbahagia untuk itu! 

Sampai di sini, apakah yang muncul di pikiranmu, Lille? Apa kau tidak ingin mengetahui kabarku? haha...

Aku akan tetap menceritakanmu - sedikit - tentang kabarku saat ini. Meskipun kau sedang tidak ingin mengetahuinya. Tapi, siapa peduli? Kau tahu aku yang selalu bertindak sesuka hati. Jadi, biarkan aku bercerita! 

Lille, setelah hari itu aku banyak berubah. Tuhan pernah sangat keterlaluan bercanda kepadaku. Hari-hari yang ku lewati pernah begitu sesak, hingga aku ingin berhenti saja saat itu. Tapi tidak jadi hehe. Tidak berhenti sampai di situ, aku pernah begitu tidak tahu diri dengan menganggap semua yang terjadi adalah disebabkan oleh orang lain. Tapi, ternyata tamparan keras-Nya menyadarkan diriku, bahwa semua yang terjadi adalah konsekuensi dari pilihan yang ku buat saat itu. Itu adalah kenyataan yang paling adil. 

Ah, maaf. Siapa yang peduli tentang itu, Lille?! 

Saat ini, aku baik-baik saja. Menjalani hariku sebagai manusia dewasa pada umumnya. Aku tidak lagi cengeng dan merengek tentang banyak hal. Seperti dirimu yang berhasil menemukan rumah baru. Aku juga sedang berusaha untuk itu. Aku melihat-melihat banyak rumah dan saat ini aku menemukan satu yang ku harap akan benar-benar cocok untuk ku tinggali. Meskipun masih dalam tahap renovasi dan membutuhkan waktu beberapa tahun ke depan. Aku akan sabar. Demi rumah yang akan ku tinggali selamanya. Semoga. 

Lille, aku rasa surat ini harus segera diakhiri sebelum jadi lebih panjang lagi. Aku tidak yakin kau akan menemukan surat ini dan membacanya. Tapi ku harap kebaikan tetap selalu untukmu dan kebahagiaan selalu menyertai hidupmu, agar Lille selalu menjadi Lille yang periang. 

Temanmu, 

Montess


Tuban, di sela jam kerja 

Selasa, 13 Oktober 2020 / waktu sekitar

No comments:

Post a Comment

About me

Penyuka lampu kota. Tidak suka disuruh. Sayang ibu tapi lebih disayang ibu.